Hub dan Fungsinya
Dalam Jaringan komputer kita perlu hub yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan. Mungkin bila kita hanya akan menghubungkan dua buah PC kita hanya akan memerlukan Kabel UTP dengan Crimping dengan metode cross cable.
Tapi bagaimana halnya dengan 10 PC ? atau 20 PC ? disinilah fungsi hub bekerja dimana komputer2 tersebut akan dihubungkin dengan UTP Straight Cable yang dicolokkan ke port2 yang ada di hub dan diset dengan IP dengan alamat jaringan yang sama, maka kita akan berada di dalam jaringan komputer yang terdiri lebih dari 2 buah PC.
Sekarang ini banyak orang menilai hub sudah cukup untuk mengatasi problema seperti itu, tetapi dilihat dari sisi lain ternyata hub memiliki sedikit kejelekan dimana dia akan membroadcast semua paket yang akan dikirim ke salah satu IP Tujuan. Hal ini mungkin tidak akan terasa bila kita hanya memiliki 10 buah PC yang terkoneksi dalam satu jaringan.
Tetapi bagaimana dengan ratusan ? atau bahkan mungkin ribuan? disinilah fungsi switch sebenarnya bekerja.Di bidang jaringan komputer seringkali kita mendengar kata hub dan switch, bentuknya mirip dan fungsinya dasarnya juga sama yaitu untuk transfer data dari dan ke komputer-komputer dalam suatu jaringan. Beberapa waktu yang lalu penulis mendapati pertanyaan sederhana mengenai perbedaan antara hub dan switch dari beberapa rekan penulis. Melalui artikel kali ini penulis akan bahas secara singkat mengenai perbedaannya.
Dari tampak luar, sebuah hub atau switch terlihat sama, keduanya memiliki jack RJ-45 untuk berhubungan dengan suatu device. Sebelum berbicara mengenai perbedaan antara keduanya maka ada baiknya kita lihat sejenak mengenai keterbatasan suatu (non switched) ethernet, yaitu hanya satu device yang dapat mentransmit data ke suatu segment pada suatu waktu tertentu. Jika lebih dari satu device berusaha mentransmit data pada waktu yang bersamaan maka akan terjadilah collision. Setelah collision terjadi maka setiap device tadi harus melakukan proses pengiriman data kembali (re-transmit). Dapat dibayangkan jika jumlah segment dalam jaringan semakin bertambah maka otomatis kemungkinan akan terjadinya collision akan semakin besar, dan karena akibat collision ini semua device akan melakukan proses re-transmit maka otomatis traffic jaringan akan menjadi relatif lebih lambat.
Fungsi Repeater Jaringan Atau Network Repeater
Sebuah repeater jaringan atau Network Repeater adalah perangkat yang digunakan untuk memperluas batas-batas dari daerah jaringan kabel lokal (LAN) atau nirkabel (WiFi). Di masa lalu, repeater jaringankabel yang digunakan untuk menggabungkan segmen Ethernet kabel.
Repeater akan memperkuat sinyal data sebelum mengirimkan mereka ke segmen uplinked, sehingga sinyal dapat diperluas jangkauannya dari pada kawat. Jaringan Ethernet Modern menggunakan perangkat switching lebih yang canggih, menggantikan perangkat nirkabel dari repeater jaringan yang lebih populer untuk digunakan dengan LAN nirkabel (WLAN) di tempat kerja dan rumah.
Fungsi Repeater Jaringan Atau Network Repeater menawarkan kenyamanan yang sulit diatasi oleh sistem Wifi terdahulu, berupa Router. Penghalang dan perangkat elektronik umumnya dapat mengganggu dan menurunkan kekuatan sinyal Router. Hal ini dapat membuat sulit untuk mendapatkan signal dari ruang bawah tanah, ruang belakang, atau kantor di lantai atas, tergantung pada penempatan router nirkabel dan variabel lainnya. Sebuah repeater jaringan nirkabel dapat jawabannya.
Sebuah repeater jaringan WiFi akan mengambil sinyal dari router nirkabel dan memperkuat signal itu, menyebarkan kekuatan sinyal untuk meningkatkan jarak dan jangkauan WLAN. Sebagai contoh, asumsikan sebuah kantor di lantai atas hanya mendapat sinyal lemah dari router yang terletak di ruang bawah tanah. Bangunan ini mungkin memiliki infrastruktur baja, dan signal mendapat gangguan dari telepon nirkabel dan bentuk gangguan lain. Salah satu pilihan adalah untuk merelokasi router di lantai lain untuk melihat apakah seluruh bangunan dapat ditutupi, tapi ini tidak selalu nyaman.
Pilihan lain adalah memasang sebuah repeater jaringan di lantai bawah, pertengahan antara ruang bawah tanah dan kantor di lantai atas. Repeater akan memperbesar sinyal yang cukup untuk mendapatkan cakupan yang baik di lantai atas. Jika bangunan cukup besar, beberapa jaringan repeater dapat ditempatkan secara strategis untuk “menarik” sinyal mana yang diperlukan, meskipun konsep ini ada batasnya. Perangkat berkomunikasi dengan repeater jaringan menengah akan memiliki statistik kinerja yang lebih rendah dibandingkan berkomunikasi secara langsung dengan router.
Ketika membeli sebuah repeater jaringan nirkabel ada beberapa hal yang perlu diingat. Yang pertama adalah kompatibilitas. Repeater harus kompatibel dengan router, jadi periksa daftar perangkat yang kompatibel. Juga, pastikan repeater mendukung jenis LAN nirkabel; 802.11b atau 802.11g. Lebih baru, lebih cepat dari mode 802.11n yang mungkin tersedia. Jika jaringan nirkabel dibundel dengan WEP (Wired Equivalent Privacy) atau WPA (WiFi Protected Access), periksa bahwa repeater jaringan juga akan mendukung. ini.
Selain itu, ada dua jenis repeater tersedia: yaitu dengan antena eksternal dan dengan antena internal.
Repeater jaringan yang tersedia dengan kisaran harga dari sekitar $ 50 US Dolar (USD) sampai lebih dari $ 200 USD. Sederhana diinstal dan repeater jaringan dapat menjadi tambahan yang sangat berharga untuk rumah atau kantor WLAN.
Repeater jaringan yang tersedia dengan kisaran harga dari sekitar $ 50 US Dolar (USD) sampai lebih dari $ 200 USD. Sederhana diinstal dan repeater jaringan dapat menjadi tambahan yang sangat berharga untuk rumah atau kantor WLAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar